JAKARTA - Pemerintah memastikan ketersediaan pangan saat puasa dan Lebaran terjaga dengan melakukan impor beras 1 juta ton. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya lonjakan harga.
Pemerintah bahkan telah mengalokasikan impor beras sebesar 1 juta ton kepada Bulog. Alokasi tersebut terbagi jadi 2. Masing-masing 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton digunakan sesuai kebutuhan Bulog.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa meminta agar pemerintah mempertibangkan ulang wacana impor beras. Sebab hal itu akan menyakitkan hati petani.
"Kami ingin pemerintah mempertimbangkan ulang wacana impor beras. Hal itu menyakitkan hati petani karena bisa menekan harga beras" katanya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (6/3/2021)
Baca Juga: Pemerintah Bakal Impor Beras 1 Juta Ton Usai Serukan Benci Produk Asing
Dia mengatakan, kebijakan ini sangat anomali dengan keadaan yang ada di Tanah Air. Menurut data BPS, pada triwulan I 2021 stok beras akan meningkat tajam, sehingga tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengimpor beras.
"Jadi alasannya apa ketika mau panen raya justru pemerintah mau impor beras, itu menyakitkan petani karena harga di petani terus mengalami penurunan. Apalagi Maret-April panen raya maka harga akan semakin jatuh," katanya.