JAKARTA – Aksi korporasi PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement berjalan sukses. Perseroan mengungkapkan, Macquarie Capital Limited menjadi pihak pembeli dari aksi private placement MDKA.
Baca Juga: Saham Sandiaga Uno dan Boy Thohir Anjlok hingga 5,6%
Dilansir dari Harian Neraca, Senin (8/3/2021), Macquarie membeli saham MDKA dengan harga pelaksanaan Rp2.420 per saham, sehingga lembaga keuangan itu merogoh kocek sekitar Rp2,43 triliun. Dengan transaksi itu, maka total lembar saham yang diterbitkan MDKA adalah sebesar 22,9 miliar saham. Kemudian dana yang diperoleh perseroan melalui pelaksanaan PMTHMETD akan dipergunakan oleh perseroan dan atau anak perusahaan untuk keperluan belanja modal dan atau kebutuhan modal anak perusahaan.
Sebagai informasi, emiten pertambangan mineral tersebut melepas 1.007.259.165 atau 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham melalui aksi private placement. Transaksi itu dilakukan pada 4 Maret 2021 dan dicatatkan pada 5 Maret 2021. Tahun ini, MDKA menargetkan volume produksi tembaga sebesar 14.000 hingga 17.000 ton. Target itu jauh lebih tinggi daripada realisasi produksi tembaga 2020 yang hanya sebesar 5.377 ton.
Perseroan mengungkapkan, hal itu seiring dengan perkembangan pit Partolang karena MDKA mengintegrasikan tambang tembaga Wetar dan proyek Acid Iron Metal (AIM), sehingga penambangan telah bergeser dari tambang Lerokis ke tambang Partolang yang baru. Operasional pit Partolang telah dimulai pada Oktober 2020 dan diekspektasikan mulai meningkat pada Januari tahun ini. Produksi tembaga diharapkan meningkat pada kuartal I/2021 seiring dengan pengembangan Partolang dan diharapkan mulai mencapai tingkat produksi yang konsisten pada kuartal 2021.
Untuk diketahui, proyek AIM adalah proyek kerja sama MDKA dengan Wealthy Source Holding Limited, perusahaan afiliasi Eternal Tsingshan Group Limited. Proyek itu dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah. Proyek AIM itu akan memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar milik MDKA untuk produksi acid, besi, uap, emas, perak, dan ekstraksi sisa tembaga. Manajemen memperkirakan dengan mengembangkan proyek AIM itu, perseroan kemungkinan dapat memperoleh pendapatan sekitar USD200 per ton.