Warga Papua Marah ke Elon Musk Gegara Landasan Roket

Fakhri Rezy, Jurnalis
Rabu 10 Maret 2021 21:50 WIB
Lahan Kosong (Shutterstock)
Share :

Tambang Grasberg di daratan Papua adalah tambang tembaga terbesar kedua di dunia. Peningkatan produksi di sana kemungkinan akan menambah 80 juta ton limbah pertambangan yang dibuang ke sungai di sekitarnya setiap tahun, memperburuk kerusakan lingkungan.

Tetua Biak Tineke Rumkabu, yang selamat dari kekerasan itu, mengatakan dia ingin memberi tahu Musk bahwa proyek luar angkasa tidak diterima di pulau rakyatnya.

“Sebagai orang Afrika Selatan, Anda memahami apartheid, pembunuhan orang kulit hitam. Jika Anda membawa bisnis Anda ke sini, Anda secara langsung mensponsori genosida Indonesia terhadap orang Papua," ujarnya.

Biak juga secara strategis penting bagi militer Indonesia, di mana ia telah membangun pangkalan angkatan laut, pasukan, dan udara yang berfungsi sebagai titik awal penyebaran pesawat dan pasukan.

Seorang juru bicara pemerintah Indonesia mengatakan bahwa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (LAPAN) telah berkonsultasi secara ekstensif dengan Pemprov Papua mengenai rencana pelabuhan antariksa Biak.

“Pemprov Papua menilai pembangunan pelabuhan antariksa di Biak akan menjadikan Kabupaten Biak Numfor sebagai hub dan membawa dampak ekonomi yang positif bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar. DPR RI juga melihat pembangunan Pulau Biak sebagai 'Pulau Luar Angkasa' akan membawa multiplier effect bagi masyarakat sekitar," ujar sumber tersebut.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya