JAKARTA - Sudah setahun lebih pandemi covid-19 menjangkit Indonesia. Bukan cuma kesehatan yang diserang, covid-19 juga melemahkan perekonomian Indonesia, bahkan dunia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan, dampak covid-19 terhadap perekonomian di berbagai negara sangat luar biasa. Banyak negara yang ekonominya mengalami kontrasi signifikan pada 2020 termasuk Indonesia.
"Pandemi covid-19 yang sudah berlangsung setahun masih dirasakan dampaknya luar biasa, pertumbuhan ekonomi di berbagai negara mengalami kontraksi, namun ekonomi kita terus mengalami perbaikan dari kuartal ke kuartal," ungkapnya saat membuka pelatihan wartawan yang digelar Bank Indonesia beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Terkontraksi, Sekarang Sudah Membaik
Akibat melemahnya ekonomi, nyaris seluruh sektor usaha lumpuh akibat kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan pemerintah, termasuk sektor Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengatakan, 30 juta UMKM bangkrut akibat pandemi covid-19.
"30 juta UMKM bangkrut, terutama usaha mikro. Lebih dari 7 juta tenaga kerja informal dari UMKM kehilangan pekerjaannya," ungkapnya.
Meski demikian, masih ada pelaku UMKM yang berhasil bertahan di tengah pandemi. Salah satunya UMKM yang mampu beradaptasi dengan digital. Deputi Gubernur BI Sugeng menyebut, perkembangan keuangan digital di Indonesia sangat tinggi selama pandemi covid-19. Selama pandemi, kata Sugeng, digitalisasi sangat diperlukan. Di saat nilai transaksi malui kartu ATM, kartu debit dan kartu kredit mengalami penurunan hampir 5% per tahunnya, transaski digital jusrtu sebaliknya.
"Transaksi yang terkait dengan digital mengalami perkembangan yang sebaliknya, transaksi dan keuangan digital terus tumbuh tinggi sejalan dengan meningkatnya preferensi masyarakat belanja daring dan meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital bank," papar Sugeng.