JAKARTA - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani nota kesepahaman dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional untuk mewujudkan energi bersih melalui gerakan penggunaan kompor induksi atau listrik. Tujuan dari nota kesepahaman adalah meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga untuk mengurangi impor LPG.
Adapun kerja sama sejumlah perseroan pelat merah tersebut diantaranya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan Perum Perumnas. Dan satu BUMN sektor perbankan, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Baca juga: Andre Rosiade dan 5 Kepala Daerah Sambangi Erick Thohir, Ini yang Dibahas
Penandatanganan MoU dilaksanakan Rabu (31/3/2021) dan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Dalam kesempatan itu, Erick menyebut, sinergi BUMN itu sebagai langkah konkrit pemerintah untuk mendorong peningkatan ketahanan energi nasional. Salah satu skemanya adalah dengan memastikan penyerapan energi dalam negeri melalui penggunaan kompor induksi.
Baca juga: Waskita RUPST Bulan Depan, Ganti Direksi?
Dia meyakini, penggunaan kompor berbasis listrik dapat mengurangi biaya impor LPG dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Program dinilai bermanfaat bagi masyarakat sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar
"Melalui sinergi BUMN dalam mendorong gerakan penggunaan kompor induksi, dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, " ujar Erick, Rabu (31/3/2021).