JAKARTA - Minum teh menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Teh biasanya disajikan sebagai suguhan jika ada tamu atau sebagai teman menikmati makanan ringan pada sore hari.
Pada Ramadhan, teh juga biasa disajikan sebagai takjil untuk berbuka puasa. Sejalan dengan perkembangan dunia industri, sekarang penyajian teh pun semakin beragam.
Saat ini di pasaran sudah banyak teh dengan kemasan yang lebih praktis sehingga bisa dinikmati di mana saja dan kapan saja. Biasanya dikemas di dalam botol, kaleng, paper pack, atau cup.
Teh dalam kemasan tersebut biasanya diproduksi dalam skala industri yang cukup besar. Namun, saat ini sudah banyak juga industri kecil yang memproduksi teh dalam kemasan, biasanya menggunakan cup plastik dengan sedotan yang menjadikannya praktis dikonsumsi langsung.
Baca Juga: Anjuran Nabi Muhammad SAW dalam Memilih Tempat Usaha dan Distribusi Produk
Dalam hal rasa pun, saat ini teh dalam kemasan sudah semakin beragam. Sudah banyak ditemukan rasa teh seperti green tea, stroberi, jeruk, dan berbagai macam buah lainnya. Namun biasanya jenis teh yang digemari masyarakat adalah teh tradisional dengan resep asal Jawa Tengah, yang rasanya legit dan kental (pekat).
Usaha teh dalam kemasan merupakan salah satu ide bisnis yang potensial, mudah dan murah untuk dilakukan terutama di bulan Ramadan. Jika tertarik untuk memulai usaha ini, pahami analisis bisnis penjualan teh kemasan berikut ini, dilansir dari buku 38 Inspirasi Usaha Makanan Minuman untuk Home Industry Modal di Bawah 5 Juta karya Yuyun A, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga: Strategi dan Analisis Bisnis Kue Kering, Potensi Cuan di Bulan Ramadhan
Peralatan
Mesin cup sealer = Rp2.000.000
Cooler box = Rp700.000
Box plastik untuk larutan teh = Rp300.000
Meja display = Rp250.000
Perlengkapan tambahan (sendok, gunting, dll) = Rp200.000
Total = Rp3.625.000