JAKARTA - Penerapan GeNose C-19 untuk syarat penerbangan perlu ditinjau lagi. Apalagi dengan adanya larangan mudik yang akan dilakukan mulai 6-17 Mei 2021 mendatang.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan larangan mudik pemerintah dinilai tidak konsisten dengan adanya penggunaan GeNose. Karena penggunaan GeNose akan relatif lebih mempermudah masyarakat untuk berpergian ke luar kota.
Baca juga: Jangan Lupa! Operator Transportasi Harus Perketat Syarat Perjalanan
“Nah mengenai implementasi dari kebijakan penggunaan GeNose ini sendiri saya menilai ini kurang konsisten dengan niat pemerintah membatasi pergerakan ketika mudik,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (26/4/2021).
Apalagi lanjut Alvin Lie, kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei ini dinilai tidak akan efektif. Karena diperkirakan akan banyak masyarakat yang akan mudik lebih dahulu sebelum tanggal 6-17 Mei 2021.
Baca juga: PNS Dilarang Mudik Lebaran, Ini Alasannya
Menurutnya, larangan mudik lebaran ini hanya akan efektif pada pegawai pemerintahan dan perusahaan milik negara. Sementara itu, bagi pekerja swasta dan masyarakay umum bakal banyak yang nekat untuk mudik.
Pada tahun lalu saja, masih cukup banyak masyarakat yang nekat untuk mudik lebaran. Padahal saat itu, tingkat kepatuhan masyarakat masih cukup tinggi karena adanya virus covid-19.
“Masyarakat umum kalaupun pemerintah melarang saya yakin akan banyak yang nekat. Apalagi kondisinya seperti sekarang. Kita lihat setahun yang lalu masyarakat secara kepatuhannya masih tinggi masih takut pasa covid itu juga banyak yang nekat,” jelasnya.
Selain itu lanjut Alvin Lie, penggunaan di bandara juga berpotensi menambah beban proses baik pengelola bandara, airline maupun pengguna jasa. Sehingga proses di di bandara makin lama karena makin banyak orang yang berada di bandara.
“Walaupun SE Kemenhub menyaatakan boleh satu hari sebelumnya. Prakteknya orang akan datang pada hari H karena orang akan tetap harus ke bandara enggak bisa ditempat lain. Seperti antigen bisa ditempat lain di Bandara tinggal validasi lemudian check ini,” jelasnya.
Oleh karena itu lanjut Alvin Lie, ada baiknya kebijakan penggunaan GeNose dilakukan setelah arus mudik dan balik selesai. Sehingga tidak membahayakan karena adanya kerumunan di Bandara.
“Nah ini yang berbahaya. Satu mempermudah orang keduaa menambah risiko di bandara. Idealnya implementasi kebijakan GeNose ini dilaksanakan setelah arus balik selesai,” jelasnya.
(Fakhri Rezy)