4. Mudah dan praktis
Usaha makanan dan minuman merupakan usaha yang mudah dan praktis. Mudah artinya dalam pembuatan hingga pengemasannya karena bisa dilakukan oleh siapa pun. Praktis maksudnya jika pengusaha tidak bisa memasak, makanan setengah jadi dapat dijadikan alternatif untuk dimasak ulang, atau pengusaha bisa menyewa tukang masak dan mencoba resep makanan yang ada di pasaran.
5. Risiko rendah
Membuka usaha makanan dan minuman memiliki risiko rendah. Jika tidak laku, makanan bisa dikonsumsi sendiri. Walaupun besar atau kecilnya risiko menjual makanan dan minuman tergantung dari jenis kuliner yang diperdagangkan. Misalnya, makanan dan minuman yang cepat basi lebih berisiko dibanding makanan kering yang lebih awet.
Untuk menjual makanan segar yang cepat basi, sebaiknya mulai dari skala kecil. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika produk tidak laku. Ketika permintaan sudah stabil, penjualan bisa terus ditambah.
6. Menguntungkan
Alasan utama memulai bisnis kuliner adalah faktor keuntungan besar yang bisa didapat. Rata-rata keuntungan yang didapat berkisar di atas 20%, sedangkan untuk kelas menengah yang mengutamakan image dan layanan berkisar di atas 40%. Karenanya untuk mendapatkan keuntungan besar, pengusaha bisa mulai dari skala kecil yang tidak memerlukan kuantitas besar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)