6. Cari lokasi penjualan yang tepat
Penentuan lokasi usaha kuliner dengan tepat dan strategis sangat menentukan omzet penjualan. Lokasi mendekati pembeli potensial lebih tepat dibandingkan memiliki lokasi ramai, tapi jauh dari pembeli potensial. Kesalahan memilih lokasi akan membuat usaha sulit berkembang.
7. Pahami cara membuat produk dengan baik
Memahami cara pembuatan produk berarti proses pembuatan dibuat secara terukur dan terstandar dengan baik. Hal ini dapat dipelajari dari kursus memasak atau membaca buku usaha kuliner. Produk yang dijual harus sama dan konsisten, dari bentuk, warna, rasa, dan penampilannya. Ketersediaan bahan baku juga menjadi kunci penting dari kelancaran supply usaha.
8. Lakukan training pada karyawan
Training karyawan sangat perlu dilakukan karena skill karyawan akan sangat menentukan produktivitas pengolahan kuliner jajanan.
9. Lakukan promosi pengenalan produk
Promosi paling sederhana yang bisa dilakukan adalah memberikan sample produk kepada konsumen, menyebar brosur, atau mengundang teman untuk menikmati jajanan dan lauk yang dijual. Bisa juga melakukan promosi melalui media sosial, radio, atau iklan di koran.
10. Lakukan evaluasi
Tahap evaluasi dapat dilakukan secara menyeluruh mulai dari strategi market yang telah direncanakan sampai sistem manajemen pengolahan produk. Jika dalam proses aplikasi terdapat ketidaksesuaian, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan. Evaluasi secara dini dapat mengetahui ketidaksesuaian lebih awal sehingga dapat menghemat biaya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)