Menaker: Pandemi Covid-19 Buat Kerja Tak Harus di Kantor

Ferdi Rantung, Jurnalis
Kamis 29 April 2021 16:32 WIB
Menaker Ida Fauziyah. (Foto: Okezone.com/Kemnaker)
Share :

JAKARTA - Kondisi pandemi Covid-19 membuat perekonomian seluruh negara terdampak. Tak terkecuali Indonesia, yang kinerja perekonomiannya mengalami resesi pada 2020.

Hal tersebut tentu berhubungan langsung dengan iklim ketenagakerjaan Tanah Air. Tingkat pengangguran terbuka di sepanjang pandemi melonjak signifikan menjadi 7,07% dengan sedikitnya 29,12 juta masyarakat terdampak langsung dengan adanya pandemi.

Namun di tengah tekanan yang terjadi, Gelombang baru revolusi terjadi ditandai dengan makin gencarnya penggunaan teknologi digital yang mengarah pada otomasi dan pertukaran digital secara cepat dan bahkan realtime di segala aspek.

Baca Juga: Jangan Lupa! Pembelian Pelatihan Kartu Prakerja Gelombang 16 Hari Ini Terakhir

“Kita bisa lihat sekarang dunia kini lebih banyak ‘digerakkan’ oleh internet of things (IoT), artificial intelligence (AI) dan juga Big Data. (Perubahan) Ini menjadikan pekerjaan hari ini menjadi sangat fleksibel, baik dari segi waktu maupun tempat. Kerja tidak lagi harus dikerjakan di kantor dan di jam-jam kerja yang telah ditentukan. Kerja kini bisa di mana saja dan kapan saja,” ujar Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah, dalam keynote speech yang disampaikannya sebagai pembuka acara Penghargaan Indonesia Human Resource Awards 2021, Kamis (29/4/2021)

Tak sekadar membuat proses kerja menjadi lebih fleksibel, menurut Ida, gelombang perubahan yang terjadi juga memantik disrupsi dalam dunia industri dan juga menciptakan tatanan baru dalam dunia kerja. Perekonomian dunia secara bertahap bergerak dari old economy ke arah new economy.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Klaster Perkantoran Meningkat, Menaker Minta Perusahaan Patuhi Prokes!

“World Economic Forum (WEF) dalam laporan terbarunya memperkirakan bahwa akan ada sedikitnya 95 juta jenis pekerjaan baru yang akan tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerjaan lama yang bakal semakin berkurang dan hilang. Di Indonesia, McKinsey juga meyakini ada setidaknya 23 juta pekerjaan yang terdampak oleh gelombang otomasi, namun juga akan ada puluhan juta pekerjaan baru yang akan muncul,” tutur Ida.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya