JAKARTA - Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) mencatat banyaknya kapal pencuri ikan dari Vietnam di wilayah Natuna Utara. Kapal pencuri ikan itu bisa merugikan baik untuk masyarakat maupun negara.
Peneliti IOJI Imam Prakoso memperkirakan kapal Vietnam akan semakin bertambah banyak di wilayah Natuna Utara. Hal itu dikarenakan kecenderungan perilaku kapal-kapal ikan Vietnam yang terjadi sepanjang tahun.
Maka itu, dia meminta kapal patroli Indonesia terus ditingkatkan kinerjanya. Sehingga kapal pencuri tersebut tidak semakin merajalela di laut Natuna Utara.
"Jadi dengan perbandingan 3 kapal patroli Indonesia yang berhasil menangkap 10 kapal ikan Vietnam selama Februari hingga April 2021, maka kehadiran kapal patroli Indonesia masih perlu ditingkatkan karena ratusan kapal Vietnam pelaku pencuri ikan di laut Natuna Utara selama periode tersebut tidak tersentuh," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Kapal Pengawas KKP Kejar Pencuri Ikan di Laut Natuna Utara
Pihaknya juga menyarankan kapal Indonesia melakukan patroli intensif dan rutin di laut Natuna Utara. Patroli itu agar, bisa sampai ke batas terluar klaim ZEE Indonesia.
Kemudian kata dia, Bakamla dan Satgas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) sebagai simpul koordinasi antar instansi keamanan laut harus dimaksimalkan untuk sinergi menjaga atau patroli di laut Natuna Utara.
"Dan juga mempercepat kesepakatan penyusunan provisional arrangement atau Unclos pasal 74 ayat 3 dengan pemerintah Vietnam untuk mencegah konflik di tengah laut karena pencurian ikan yang terus menerus terjadi di wilayah ZEE Indonesia," tandas dia.