CHICAGO - Harga emas kian berkilau pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas memperpanjang kenaikan untuk ketiga hari berturut-turut dan mencatat mingguan terbaik sejak November 2020.
Harga emas menguat setelah penurunan tak terduga dalam pertumbuhan lapangan pekerjaan AS sepanjang April. Laporan ini pun membuat dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp8.000, Paling Murah Rp517.000
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange naik USD15,6 atau 0,86% menjadi USD1.831,30 per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (6/5/2021), harga emas berjangka melambung USD31,4 atau 1,76% menjadi USD1.815,70 per ounce.
Harga emas berjangka juga terkerek USD8,3 atau 0,47% menjadi USD1.784,30 pada Rabu (5/5/2021), setelah anjlok USD15,8 atau 0,88% menjadi USD1.776 pada Selasa (4/5/2021), dan melonjak USD24,1 atau 1,36% menjadi USD1.791,80 pada Senin (3/5/2021).
Baca Juga: Harga Emas Naik 1,7% Tembus Level USD1.800/Ounce
"Kehilangan penuh pada angka (pekerjaan), imbal hasil tertekan dan dolar juga turun. Memungkinkan emas untuk melonjak," kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible, dikutip dari Antara, Sabtu (8/5/2021).
Namun demikian, dia memprediksi bahwa rally emas mungkin tidak panjang karena data pekerjaan bulan depan bisa menunjukkan angka peningkatan yang luar biasa.