JAKARTA - Perum Bulog diminta untuk menjadi tulang punggung ketahanan pangan Indonesia. Perusahaan pelat merah itu dinilai harus ambil peran di tengah negara yang masih krisis akibat pandemi Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta Perum Bulog melakukan sejumlah langkah tranformasi. Keinginan itu seiring dengan Bulog yang kini berusia 54 tahun.
Baca juga: Bulog Jual Daging Beku Lewat Online, Harganya Rp90.000 Termasuk Ongkir
Sebagai perusahaan pelat merah di sektor pangan, Bulog diharapkan menjadi tulang punggung ketahanan pangan Indonesia, baik dari hulu hingga hilir.
Bahkan, Bulog dituntut untuk mampu memainkan perannya dalam melakukan pemberdayaan kepada petani, keluarga miskin, penyaluran bantuan sosial, stabilitas pasok dan harga pangan, hingga pemerataan distribusi pangan.
"Era kini dan era kedepan dan berbagai dinamikanya dan iklim usaha yang lebih terbuka menuntut semua BUMN termasuk Bulog untuk beradaptasi, bertransformasi, dan berinovasi agar Bulog terus optimal dan berkontribusi dan nenjadi kekuatan untuk negeri," ujar Erick dalam Hut Bulog ke 54 tahun, Senin (10/5/2021).
Mantan Bos Inter Milan itu mencatat, setiap era memiliki tantangan, perubahan, dan prioritas utamanya masing-masing. Baik di era pembangunan, globalisasi, hingga era digitalisasi saat ini, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Karena itu, upaya menjaga ketahanan pangan merupakan satu keharusan yang terus dilakukan BUMN klaster pangan. Sebab, pangan menjadi pilar utama komoditas di Tanah Air.
"Tapi ada satu hal, tetap selalu kita jaga ketahanan pangan menjadi salah satu pilar utama negara yang harus dijaga dan diperkuat. Saya percaya Bulog bisa satukan tekad untuk ketahanan pangan Indonesia," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)