JAKARTA - Penyaluran bansos terus dilakukan sesuai program. Bansos itu terdiri dari bansos tunai, kartu prakerja hingga program keluarga harapan (PKH).
Bansos ini masuk ke dalam cluster perlindungan sosial yang anggarannya masuk ke dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Baca Juga: Bansos Tunai Berakhir, Faktanya Masih Dibutuhkan Masyarakat
Program ini merupakan strategi pemerintah melalui pemberian bansos dan bantuan pemerintah lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Program Kartu Sembako, Penyaluran Bansos Tunai, maupun bantuan lainnya dengan tujuan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan miskin yang terdampak pandemi Covid-19.
Untuk tahun 2021 perlindungan sosial diarahkan untuk pemulihan sosial dan mendukung reformasi sistem perlindungan sosial secara bertahap.
Baca Juga: Cerita di Balik Bansos Tunai Tak Diperpanjang, Warga: Tolong Pak Jokowi Ini untuk Anak Saya
Sementara itu untuk masyarakat yang berhak menerima bansos Kemensos 2021 bisa melakukan pengecekan melalui situs web Kemensos yang baru, yaitu cekbansos.kemensos.go.id dengan menggunakan NIK dan data tempat tinggal.
Lalu, sejauh mana realisasi penyaluran APBN Klaster Perlindungan Sosial yang manfaatnya telah langsung diterima oleh masyarakat? Berikut rinciannya yang dikutip Okezone dari akun Instagram @ditjenperbendaharaan, Rabu (19/5/2021):
Realisasi belanja PC-PEN Cluster Perlindungan Sosial sampai dengan 11 Mei 2021 Rp56,79 triliun, 37,79% dari alokasi
Realisasi klaster perlindungan sosial terdiri dari:
- Program Keluarga Harapan (PKH): Rp13,83 triliun untuk 9,7 juta KPM
- Sembako: Rp17,23 triliun untuk 15,93 juta KPM
- Bansos Tunai (BST) Rp11,81 triliun untuk 10,23 juta KPM
- Kartu Prakerja: Rp9,85 triliun untuk 2,77 juta peserta
- BLT Desa: Rp2,51 triliun untuk 3,87 juta KPM
- Subsidi kuota internet Kemendikbud: Rp1,55 triliun untuk 26,98 juta penerima kuota internet
(Dani Jumadil Akhir)