JAKARTA - Neraca perdagangan April diperkirakan tercatat surplus USD1,17 miliar. Data neraca perdagangan April 2021 akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.
Ekonom Josua Pardede mengatakan surplus neraca perdagangan dipengaruhi oleh laju bulanan ekspor yang melambat lebih dalam dibandingkan laju bulanan impor.
Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Surplus tapi Defisit Lawan China
"Kinerja ekspor diperkirakan tumbuh sekitar 43,5% (year on year /yoy) atau -4,9% (month of month/mom), dimana kinerja ekspor ditopang oleh peningkatan harga komoditas ekspor seperti CPO (+4,24%mom); biji besi (+6,93%mom) meskipun harga komoditas ekspor lainnya seperti batubara dan karet alam masing-masing tercatat -2,84%mom dan -5,8%mom," kata Josua saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/5/202).
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Perlu Diwaspadai, Kenapa?
Selain itu, aktivitas manufaktur dari mitra dagang utama Indonesia seperti Uni Eropa, AS, Tiongkok, Jepang dan India menunjukkan tren peningkatan pada bulan April yang lalu terindikasi dari indeks PMI manufaktur dari negara-negara tersebut dan secara global.