Bisnis Ritel Babak Belur, Begini Kondisi Keuangan HERO hingga Ramayana

Shifa Putri, Jurnalis
Selasa 25 Mei 2021 13:43 WIB
Kondisi Keuangan HERO hingga Ramayana (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Bisnis ritel sangat terdampak pandemi Covid-19. Hal ini dibuktikan dengan penutupan gerai atau toko sepanjang berlangsungnya pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Terbaru, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan penutupan seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Nantinya gerai Giant yang ditutup diganti dengan IKEA hingga Hero Supermarket.

Baca Juga: HERO Masih Rugi Rp1,64 Miliar di Kuartal I-2021, Ini Penyebabnya 

Kejadian ini dapat dikatakan seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Selain menutup usahanya, banyak juga perusahaan ritel yang harus menghadapi gugatan pailit atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, mengatakan selama masa pertumbuhan ekonomi belum membaik, potensi bangkrutnya sektor ritel masih tetap ada.

"Potensi ditutupnya ataupun dijualnya usaha sektor ritel masih tetap ada sepanjang perekonomian masih belum pulih normal." ujarnya kepada MNC Portal Indonesia belum lama ini.

Baca Juga: HERO Gigit Jari, Rugi Rp1,9 Triliun akibat Covid-19 

Sementara, Mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, pendapatan sektor ritel amblas hingga Rp12 triliun hanya dalam waktu dua bulan di tahun 2020 saat awal diterapkannya pembatasan aktivitas atau PSBB yang membuat berbagai pusat perbelanjaan ditutup sementara.

Hingga memasuki pertengahan tahun 2021, kondisi perusahaan ritel Indonesia masih banyak yang terdampak pandemi Covid-19.

Adapun beberapa emiten besar industri ritel yakni PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya