CHICAGO - Harga emas balik menguat, setelah lebih dari dua minggu melemah. Pada akhir perdagangan Jumat, harga emas naik setelah data penggajian (payrolls) nonpertanian AS naik tapi tidak sebanyak yang diharapkan.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange nai USD18,7 atau 1% menjadi USD1.892 per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis (3/6/2021) harga emas anjlok USD36,6 atau 1,92% menjadi USD1.873,30.
Baca Juga: Harga Emas Berjangka Tertekan Penguatan Dolar AS
Meskipun naik, harga emas pada minggu ini mengalami penurunan terbesar sejak Maret. Emas kehilangan sekitar 0,7% dalam seminggu atau penurunan pertama dalam lima minggu terakhir.
“Kami melihat rally moderat setelah data penggajian nonpertanian meleset atau lebih rendah dari beberapa pengamat pasar yang mencari angka jauh lebih besar dan ketika itu tidak terjadi, pasar emas yang bullish agak menghela nafas,” kata Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Antara, Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga: Harga Emas Turun Tajam, Paling Murah Rp524.500
"Rebound yang kita lihat hari ini membuat tren naik pada grafik harian tetap hidup di pasar emas, dan itu mendorong kenaikan," tambah Wyckoff.
Adapun data penggajian nonpertanian AS meningkat 559.000 pada Mei atau di bawah prediksi sebanyak 650.000. Sementara pesanan baru untuk barang-barang buatan AS turun lebih besar dari yang diperkirakan pada April.