Daftar 15 Negara Surga Pajak, Bisa Simpan Harta Sebanyak-banyaknya

Aditya Pratama, Jurnalis
Selasa 08 Juni 2021 11:00 WIB
Pajak (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Tarif pajak yang tinggi membuat korporasi enggan membuka usaha di sebuah negara. Namun ternyata ada negara-negara yang menerapkan tarif rendah dan menjadi daya tarik bagi pengusaha.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan negara surga pajak ini merugikan pemerintah antara USD500 miliar hingga USD600 miliar setiap tahunnya, mayoritas dalam pendapatan pajak perusahaan yang tidak bisa ditarik. Selain itu, ada sekitar 366 perusahaan di Fortune 500 yang menempatkan setidaknya satu anak perusahaan di negara surga pajak.

Menurut Institute of Taxation and Economic Policy (ITEP), Apple yang membukukan pendapatan USD246 miliar di luar negeri pada 2017, menghindari pajak sebesar USD76,7 miliar. Apple baru memulangkan dana simpanannya setelah Presiden Donald Trump mengurangi pajak atas uang tunai dari 35% menjadi 15,5%.

Baca Juga: Penghasilan di Atas Rp5 Miliar Kena Pajak 35%, Kemenkeu: Masih Proses

Namun pemotongan pajak kemungkinan tidak akan sepenuhnya mendisinsentifkan perusahaan dari mengarahkan uang ke yuridiksi ramah pajak lainnya. Adapun kesepakatan negara-negara G7 yang akan mengenakan pajak kepada perusahaan korporasi besar minimal 15% di tempat mereka berbisnis menjadi kabar buruk bagi negara surga pajak di seluruh dunia. Beberapa negara surga pajak tercatat sebagai negara terkaya di dunia, seperti Luksemburg, Swiss, Irlandia, dan Singapura.

Mengutip Yahoo Finance, berikut 15 negara surga pajak di dunia:

1. Bahama

Negara bekas koloni Inggris yang memperoleh kemerdekaan pada 1973 menarik para penghindar pajak karena kecilnya pajak perusahaan. Sebaliknya, Bahama memperoleh pendapatannya dari pajak, seperti bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), dan biaya lisensi.

Kedekatan negara Kepulauan Karibia dengan Amerika Serikat ini menjadi surga pajak yang menarik. Negara ini menjadi pusat kegiatan perusahaan perbankan. Bahkan, perusahaan juga mendapat manfaat dari regulasi kerahasiaan yang tidak mengharuskan menyerahkan catatan akuntansi kepada pemerintah. Karena alasan itu, Goldman Sachs dan JPMorgan Chase mengoperasikan anak usahanya di Bahama. Namun perusahaan di luar perbankan, seperti Viacom juga memilih beroperasi di sini.

Baca Juga: Akhirnya! G7 Kenakan Aturan Pajak untuk Facebook dan Amazon

2. Bermuda

Terletak di antara AS dan Eropa, Bermuda menjadi surga pajak yang populer. Sama seperti Bahama, di bermuda tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan, bunga, dividen atau royalti. Perusahaan seperti Nabors Industries dan Signet Jewellers memilih Bermuda untuk menjalankan bisnis di luar Inggris.

Bermuda juga berada di tengah skema penghindaran pajak yang menonjol. Paradise Papers melaporkan, Nike mengalihkan sebagian keuntungannya di Eropa dari Belanda ke Bermuda yang bebas pajak. Google juga melindungi USD23 miliar dari luar negeri ke Bermuda pada 2017 lalu. Regulator telah mennekan negara untuk menutup beberapa celah yang memungkinkan pengalihan pendapatan tersebut. Namun mengingat kebijakan wilayah dan kedekatan dengan AS dan Eropa, kemungkinan Bermuda akan tetap menjadi pusat keuangan dan bisnis yang populer.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya