JAKARTA - Praktik pungitan liar (pungli) yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok jadi sorotan. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku operator pelabuhan pun memperketat pengawasan secara kontinyu di seluruh lingkungan kerja perseroan.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menyebut, proses pengawasan yang dilakukan merupakan tindak lanjut atas instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Berantas Pungli Sopir Truk di Pelabuhan Tanjung Priok Sampai ke Akar-akarnya!
“Kami mendukung penuh Pemerintah dan pihak berwajib untuk menindak tegas para oknum yang tidak bertanggung jawab dalam rangka pemberantasan pungli di seluruh Pelabuhan yang dikelola IPC, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok,” ujar Arif, Rabu (16/6/2021).
Manajemen pun memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional kepelabuhanan berjalan nonstop sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) Terminal yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Punya Pelabuhan Internasional, Kemendag Optimalkan Ekspor dari Jawa Timur
Manajemen juga sudah menugaskan sejumlah anggota pengamanan untuk memastikan sopir truk agar tidak memberikan uang apapun selama proses keluar masuk barang di terminal dan memaksimalkan penggunaan cashless payment dalam setiap pelayanan.
“Dalam hal ini, kami terus mengupayakan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 di seluruh wilayah operasi IPC Group, juga mengoptimalkan fungsi layanan saluran pengaduan Whistle Blowing System (WBS) yang dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan Pelabuhan," katanya.