JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 4,1%-5,1%. Hal tersebut didasari perbaikan perekonomian domestik pada triwulan II 2021.
"Indikator konsumsi rumah tangga meningkat sesuai pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti penjualan eceran, terutama makanan, minuman dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis(17/6/2021).
Baca Juga: Menko Airlangga Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8% di Kuartal II-2021
Perbaikan ekonomi domestik juga tercermin pada kinerja indikator lainnya, yaitu ekspektasi konsumen, penjualan online, dan PMI Manufaktur yang melanjutkan peningkatan.
"Dari sisi eksternal, kinerja ekspor terus meningkat, khususnya pada komoditas batu bara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor sejalan kenaikan permintaan mitra dagang utama. Secara spasial, peningkatan ekspor terjadi di seluruh wilayah, terutama Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua)," jelas Perry.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi 4,4% di 2021, Tahun Depan Tumbuh 5%
Perbaikan ekonomi juga tercermin pada kinerja beberapa sektor utama, seperti industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi yang terus membaik.
Ke depan, pemulihan ekonomi domestik didorong oleh akselerasi perekonomian global, kecepatan vaksinasi, dan penguatan sinergi kebijakan, meskipun dibayangi oleh peningkatan kasus Covid-19 yang muncul pada akhir triwulan II.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 tetap sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia pada April 2021, yakni pada kisaran 4,1%-5,1%," tegas Perry.