7. Komisaris Rata-Rata Titipan
Selain direksi, komisaris pun rata-rata merupakan titipan dari sejumlah kementerian. Meski begitu, Ahok tidak menyebut kementerian mana saja yang menitipkan direksi dan komisaris kepada Erick Thohir.
8. Jalur Birokrasi Pertamina yang Berbelit-belit
Ahok pun menyebut, keinginan dia untuk memotong atau membersihkan jalur birokrasi di Pertamina yang dinilai terlalu berbelit-belit. Misalnya, ada karyawan yang naik pangkat di Pertamina harus melalui syarat yang disebut Pertamina Level of Reference.
9. Utang Pertamina Terus Menumpuk untuk Akuisisi
Masalah lain adalah terkait utang Pertamina yang mencapai USD16 miliar. Meski utang perseroan negara yang menggunung itu, direksi perusahaan masih terus mencari pinjaman. Hingga Ahok menyebut hal itu sebagai suatu kebiasaan.
Hasil pinjaman itu digunakan Pertamina untuk mengakuisisi lapangan di luar negeri. Padahal, kata Ahok, masih ada 12 cekungan di dalam negeri yang berpotensi memiliki minyak dan gas
10. Ahok Geram Perum Peruri Minta Dana ke Pertamina
Ahok melontarkan kekesalannya kepada Perum Peruri. Dia menyebut perusahaan plat merah itu meminta dana sebesar Rp500 miliar kepada Pertamina untuk pembuatan paperless.
Saat itu, dirinya tengah mendorong tanda tangan digital atau paperless di Pertamina. Namun, Peruri meminta dana Rp 500 miliar untuk proyek tersebut. Padahal, Pertamina dan Peruri sama-sama BUMN.
(Feby Novalius)