JAKARTA - Indonesia berada di posisi lima dunia sebagai produsen produk halal. Posisi tersebut dinilai masih rendah dibandingkan negara muslim lainnya.
Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan tingkat konsumsi yang tinggi, seyogyanya Indonesia menjadi produsen dengan tingkat produksi yang paling tinggi.
"Kita negara konsumen produk halal nomor satu di dunia. Namun, masih di peringkat kelima produsen produk halal dunia," ujar Erick dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien, Senin (21/6/2021).
Baca Juga: Kriteria UMK yang Berhak Dapat Sertifikasi Halal Gratis
Dalam gelaran Ceremony 1st Indonesia International Halal Fair & 2nd Intercontinentalk, lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Umum MES berharap, pada 2024 mendatang Indonesia mampu menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.
Harapan itu bisa direalisasikan bila MES bisa berperan aktif. Dengan kata lain, pengurus MES harus keluar dari zona nyaman dan ikut berkontribusi bagi penguatan produk halal dalam negeri.
Baca Juga: China hingga Jepang Ikut Ramaikan Persaingan Produk Halal Global
Erick menilai, jumlah populasi muslim Indonesia dan melimpahnya sumber daya alam (SDA), tidak otomatis mendorong rantai halal di Indonesia bisa bersaing secara global. Karenanya, diperlukan kekuatan, sinergi, inovasi dan konsistensi dari sejumlah pihak, khususnya pelaku MES.
"Ini perlu energi, sinergi, inovasi dan konsistensi. Inisiatif-inisiatif hari ini adalah bagian dari ikhtiar tersebut," kata dia.