JAKARTA - Kementerian Perindustrian mencatat ekspor produk industri pengolahan naik 30,52% pada periode Januari-Maret 2021. Ekspor naik menjadi USD66,70 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD51,10 miliar.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, dengan capaian tersebut pihaknya akan memacu hilirisasi industri pengolahan. Adapun dari capaian USD66,70 miliar tersebut, industri pengolahan memberikan kontribusi paling tinggi, yakni 79,42% dari total ekspor nasional yang berada di angka USD83,99 miliar.
Baca Juga: Produk UMKM Bisa Tembus Pasar Global, Begini Caranya
“Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus memacu hilirisasi industri, karena berdampak positif dan memberikan multiplier effect yang luas, termasuk dalam penerimaan devisa melalui capaian ekspor,” kata Menperin dilansir dari Antara, Senin (21/6/2021).
Menurut Menperin, besarnya proporsi ekspor produk industri pengolahan sekaligus menggambarkan bahwa telah terjadi pergeseran ekspor Indonesia dari komoditas primer kepada produk manufaktur yang bernilai tambah tinggi. Hal ini dinilai dapat menghindarkan ekspor dari gejolak harga komoditas primer.
Baca Juga: Sah! Ekspor Benih Lobster Resmi Dilarang
Membaiknya kinerja ekspor selama lima bulan ini, mencatatkan surplus perdagangan USD10,17 miliar.
“Kami akan tetap fokus untuk menggenjot kinerja industri berorientasi ekspor yang memiliki keunggulan komparatif dan berkelanjutan. Selain itu, agar kita dapat bersaing dengan negara-negara lain, hilirisasi harus terus dijalankan untuk mencapai keunggulan kompetitif dan mengoptimalkan sumber daya alam kita agar bisa bernilai tambah tinggi,” katanya.