JAKARTA - Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang melonjak belum terlalu menekan pasar modal Indonesia. Equity Analyst PT Panin Sekuritas Rendy Wijaya menuturkan, penambahan kasus positif ini memang sudah sedikit diantisipasi masyarakat.
Tercatat, jumlah kasus Covid-19 menembus angka 2 juta dengan kasus harian tertinggi mencapai 14.536 kasus pada Senin 21 Juni 2021.
“Sudah ada sedikit antisipasi dari masyarakat ketika melihat selama momen puasa dan Lebaran kemarin itu banyak yang masih melakukan aktivitas mudik dan sebagainya. Karena itu, mungkin sudah ada sebagian pelaku pasar yang mengantisipasi. Jadi, kita lihat dampak dari kenaikan kasus positif ini masih belum menekan bursa secara signifikan,” tuturnya dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (22/6/2021).
Lanjut dia, jika dilihat ke belakang, pada awal Juni atau akhir Mei lalu, Menteri Kesehatan juga sudah menginfokan bahwa masih ada potensi kenaikan kasus positif Covid-19 empat hingga tujuh minggu dari berakhirnya momen Lebaran.
“Menkes sudah mengatakan bahwa potensi kenaikan kasus positif Covid-19 ini memang masih akan berlangsung empat hingga tujuh minggu dari berakhirnya momen Lebaran. Jadi, di mana mungkin kita masih melihat peningkatan kasus positif ini sampai dengan nanti di akhir Juni 2021 puncaknya gitu,” ujar Rendy.
Sementara itu, dia memprediksi, pada perdagangan hari ini bursa masih akan tertekan dengan adanya sentimen negatif domestik terkait peningkatan kasus positif Covid-19.
“Kita lihat memang PPKM Mikro untuk di beberapa zona merah itu kembali diperketat. Di mana, jam operasional untuk pusat perbelanjaan kembali dipotong dari jam 9 malam maksimalnya sekarang menjadi jam 8 malam. Kemudian, juga untuk kapasitas yang sebelumnya maskimal 50% saat ini kembali diturunkan ke 25%,” ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)