JAKARTA - PT Era Graharealty Tbk (ERA Indonesia) bakal melakukan Initial Public Offering (IPO) esok hari. Dana IPO ini disebut untuk menggalakkan marketing, merekrut broker dan agen serta memperkuat existing brand ERA Indonesia.
Direktur Utama Era Indonesia, Darmadi Darmawangsa mengatakan ditengah masa pendemi Covid-19 justru menaikan keuntungan ERA Indonesia dalam jual-beli properti.
Baca Juga: Saham ARCI Naik 5% di Perdagangan Perdana
“Januari hingga Mei 2021, omset penjualan naik 120% dibandingkan tahun lalu pada Januari hingga Mei 2020. Khususnya properti di atas Rp5 miliiar, kenaikannya mencapai 104%,”ujarnya dalam Market Review di IDX Channel, Selasa (29/6/2021).
Kemudian ia melanjutkan, untuk properti dengan harga Rp1 miliar hingga Rp5 miliar kenaikannya mencapai 80%. Sehingga dengan pencapaian yang tinggi tersebut ERA Indonesia memiliki potensi untuk melakukan IPO.
Baca Juga: Resmi IPO, ARCI Jadi Pendatang Baru ke 21 Tahun Ini
Darmadi memaparkan persiapan ERA Indonesia sudah sangat matang selama satu tahun terakhir. Selain itu, ERA Indonesia juga sudah siap untuk go public guna memperbesar jaringan pada pelaku pasar.
“Kami sangat positif dengan bisnis ini karena menggabungkan antara pemilik dan pembeli properti. Sehingga market akan selalu stabil dalam kondisi krisis sekalipun,”jelas dia.
Dengan IPO, kata dia, menjadikan bisnis ERA Indonesia stabil dan laju pertumbuhan akan lebih kencang dibandingkan pesaing lainnya. Terlebih akan membuat para pelaku pasar lebih memilih ERA Indonesia lantaran sudah masuk dalam Bursa Efek Indonesia.
Sebagai informasi, dana hasil IPO ERA Indonesia sebesar Rp22,79 miliar sebanyak 100% digunakan untuk modal kerja dan kegiatan operasional. Darmadi merincikan uang hasil penjualannya akan digunakan untuk memperkuat brand image dan memperkuat teknologi.
Menurutnya, dengan teknologi yang memadai akan mempermudah para pelaku pasar untuk melakukan survey dan penyebaran data ke seluruh Indonesia.
“Misalnya kalau kita punya client di Jakarta, lalu perancang ERA Indonesia ada yang berada di luar Jakarta tidak akan kesulitan dalam akses data karena kecanggihan dari teknologi yang kita miliki. Tentunya proses transaksi juga akan lebih aman,” ucapnya.
Selanjutnya, Darmadi menyampaikan bahwa Era Indonesia bermain pada properti yang bernilai Rp1 miliar hingga Rp5 miliar ke atas dimana target pasar lebih menyasar pada kalangan menengah ke atas.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan perpanjangan pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) yang semula berakhir pada 31 Agustus 2021 menjadi akhir tahun ini.
“Dengan adanya program pemerintah tersebut, sangat membantu untuk market-market yang ingin membeli properti rumah dengan batasan harga Rp2M, Selain itu juga Ini juga mendorong penjualan properti khususnya di semester II ini,” tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)