Dheky mengatakan dalam uji coba perdana ini, lokomotif dipacu dengan kecepatan 20-40 kilometer per jam. Sedangkan, kecepatan KRD berkisar 40-60 km per jam.
Keduanya melaju secara bergantian di trek sepanjang lima kilometer yang menghubungkan antara Stasiun Kedundang dengan Bandara Internasional Yogyakarta.
"Kami menargetkan rangkaian uji coba hingga kepastian jalur itu layak digunakan bisa selesai pada awal Agustus 2021. Setelah proses itu kelar, baru kemudian peresmian jalur yang direncanakan 17 Agustus 2021 mendatang," katanya.
Dheky mengakui pemasangan trek di jalur hulu memakan waktu lebih lama dibandingkan hilir lantaran terkendala bahan baku oksigen untuk pengelasannya.
Karena itu, pihaknya sudah mendatangkan alat flash butt welder guna mempercepat proses pemasangan. Jalur hulu masih kurang sekitar 700 meter atau sekitar 120 titik pengelasan lagi.
Alat itu digunakan dalam proses pengelasan berbasis listrik, sehingga pengelasan yang sebelumnya terhambat sudah bisa dikerjakan dan alat ini dalam sehari bisa menyelesaikan sampai 40 titik.
"Kami optimistis tiga hari ke depan trek hulu bisa selesa semua," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)