Ekonomi RI 2021 Diproyeksi Hanya Tumbuh 3% Imbas PPKM Level 4

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Jum'at 23 Juli 2021 18:59 WIB
Pertumbuhan ekonomi diprediksi menurun efek PPKM Darurat diperpanjang (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diproyeksi hanya mencapai 3% di tahun 2021. Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi adanya penerapan PPKM Darurat guna menekan lonjakan penularan Covid-19.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Ekonomi Kuartal III Diprediksi di Bawah 3%

"Untuk mencapai 4% itu susah. Saya masih percaya pada range lebih mengarah pada 3%, tetapi belum sampai lebih rendah dari itu," ujar Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal, Jumat (23/7/2021).

Faisal melanjutkan, adanya PPKM Darurat akan menurunkan konsumsi rumah tangga sebagai komponen utama dari perekonomian. Investasi juga sebagian akan terkontraksi karena adanya kebijakan ini.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Ekonom: Kalau Kelamaan Ekonomi Bisa Ambruk

Menurut dia, ada dua alasan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 3% di tahun ini. Pertama, perhitungan berdasarkan tahun ke tahun dengan membandingkan tahun lalu.

"Tahun lalu memang kontraksinya dalam, sehingga dengan basis yang dalam untuk kemudian tumbuh lebih positif itu kemungkinannya menjadi lebih besar di tahun ini. Walaupun masih ada restriksi, kita bandingannya dengan kondisi PSBB yang paling buruk pada kuartal II tahun lalu," ungkapnya.

Alasan kedua adalah kinerja ekspor Indonesia yang semakin menjanjikan. Pada Juni 2021, total ekspor Indonesia mencatatkan nilai USD18,55 miliar, naik 9,52% dibanding Mei 2021 atau naik 54,46% dibanding Juni 2020.

Menurut Faisal, ada dorongan yang luar biasa dari ekspor terhadap berbagai komoditas sehingga membantu pertumbuhan ekonomi.

"Pada kuartal II tahun ini memang tumbuh tinggi sekali karena lonjakan harga terjadi hampir pada semua komoditas. Apalagi dengan adanya PPKM Darurat di kuartal III maka impor akan turun. Ini menciptakan gap yang semakin lebar antara ekspor dan impor sehingga net ekspornya jadi besar. Ini yang meredam dari kontraksi yang terjadi daripada konsumsi rumah tangga, investasi," jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya