Sementara itu, pemulihan ekonomi AS masih berada pada jalurnya, meskipun ada peningkatan infeksi virus corona. Federal Reserve AS mengatakan kebijakan yang mengisyaratkan pembicaraan seputar penarikan dukungan kebijakan moneter sedang berlangsung.
Dolar pun melemah sehari setelah pernyataan Federal Reserve yang belum menetapkan waktu untuk mulai mengurangi pembelian obligasinya. Indeks dolar melemah 0,41% menjadi 91,882. Dolar yang melemah mengangkat euro naik 0,39% menjadi USD1,1888 atau tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.
Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan investor untuk komoditas-komoditas berdenominasi dolar, termasuk minyak mentah.
"Sementara risiko terhadap prospek permintaan dapat meningkat karena pemerintah di seluruh Eropa mengurangi izin untuk pertemuan publik, kami mencatat bahwa pasar telah mengalami beberapa putaran pembatasan mobilitas, namun, pemulihan global tidak tergelincir secara signifikan," Analis Citi mengatakan dalam sebuah catatan.
(Feby Novalius)