JAKARTA - Kinerja ekspor Indonesia pada periode Januari-Juni 2021 mengalami peningkatan. Namun peningkatan ekspor tersebut harus disertai dengan diversifikasi produk dan negara tujuan untuk mengantisipasi risiko yang mungkin muncul pada waktu mendatang.
"Ekspor ini baik sekali, karena prestasi ini luar biasa artinya Indonesia bisa memanfaatkan recovery yang terjadi di AS dan China yang kelihatan di angka-angka perdagangannya. Ini adalah momentum yang perlu dipertahankan," ujar Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dilansir dari Antara, Kamis (5/8/2021).
Baca Juga: Ekspor Mebel dan Kerajinan Naik 35,41% di Tengah Pandemi
Ia memaparkan jika ekspor RI terkonsentrasi hanya pada produk dan negara tujuan tertentu maka jika terjadi penurunan, efek yang dirasakan akan besar terhadap perekonomian dalam negeri. Chatib mengatakan adanya diversifikasi produk dan negara tujuan ekspor akan bisa mengatasi risiko yang muncul dari konsekuensi Indonesia yang mengadopsi ekonomi terbuka.
"Jadi, kalau kami bisa memberikan contoh, banyak negara secara ekspor itu aman karena produknya yang cukup terdiversifikasi dan negara tujuan ekspornya juga. Itu yang menjelaskan misalnya beberapa kinerja daripada ekspornya relatif baik, termasuk Vietnam," ungkap mantan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) itu.
Baca Juga: Perbaiki Kualitas Produk Ekspor, Kapasitas Petani Harus Ditingkatkan
Menurut Chatib, meskipun kontribusi perdagangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia relatif kecil dibandingkan negara lain seperti Jepang atau China, namun pertumbuhan ekspor yang dicapai tercatat tinggi.
"Artinya, walaupun dengan kontribusi yang relatif kecil, pertumbuhan ekspornya tinggi sekali," tukas Chatib.