"Saya memperkirakan produksi akan kembali online dalam minggu depan, versus kilang kembali online selama dua minggu ke depan," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York. Keterlambatan dalam memulai kembali operasi kilang dapat menyebabkan kenaikan pasokan minyak mentah dan membebani pasar.
Beberapa analis melihat ruang untuk kenaikan harga lebih lanjut setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, tetap pada rencana untuk menambah 400.000 barel per hari (bph) ke pasar selama beberapa bulan ke depan.
Amerika Serikat menyambut baik langkah tersebut dan berjanji untuk menekan klub pengekspor itu untuk berbuat lebih banyak guna mendukung pemulihan ekonomi dengan melepaskan produksi mereka.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)