Berdasarkan laporan keuangan semester I-2021, ADRO mencatatkan produksi sebanyak 26,49 juta ton atau turun 3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualannya juga turun ke 25,78 juta ton atau turun 5% daru 27,13 juta ton pada tahun lalu.
Kendati mengalami penurunan produksi dan penjualan, pengetatan pasokan di pasar batu bara mendorong berhasil kenaikan dan menopang harga batu bara yang tinggi pada periode ini.
(Feby Novalius)