JAKARTA - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Harga emas naik menjelang rilis data ekonomi utama Amerika Serikat (AS) termasuk angka inflasi yang dapat menentukan arah kebijakan moneter Federal Reserve (Fed), saat investor juga khawatir tentang penyebaran COVID-19.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terangkat USD2,3 atau 0,13%, menjadi ditutup pada USD1.794,4 per ounce. Namun harga emas berjangka masih berada di bawah level psikologis USD1.800 untuk hari kedua berturut-turut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Tetap Dijual Rp929.000/Gram
Fokus akan berada pada indeks harga konsumen bulanan AS, ukuran inflasi pilihan Fed, yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat. Angka penjualan dan produksi ritel Agustus juga akan dirilis dalam minggu ini.
Penekanan The Fed adalah pada lapangan kerja dan tidak terlalu khawatir tentang inflasi, mengandaikan sikap akomodatif yang positif untuk emas, kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Lagi, Kini Dijual Rp934.000/Gram
Namun demikian, Melek mengatakan akan "sulit bagi emas untuk lepas landas" karena dolar tetap kuat, menjaga perhatian pasar pada apa yang akan dilakukan Fed pada pertemuan berikutnya dari 21 hingga 22 September.
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang tetapi juga bersaing dengan greenback untuk status safe-haven.