Selain itu, membuat G20 lebih adaptif terhadap krisis, dan memperjuangkan kepentingan nasional di forum global, melalui isu-isu terkait Transformasi Digital dan Ekonomi Inklusif.Pemerintah juga menekankan sinergi dan koordinasi yang kuat antar K/L yang terlibat di 16 Working Groups (WG), dan elemen Non Pemerintah serta Masyarakat Sipil dan Madani yang terlibat di 10 Engagement Groups (EG).
Pelibatan partisipan dari berbagai unsur lapisan masyarakat ini mengindikasikan demokratisasi dalam membahas dan menentukan isu-isu strategis di tatanan global.
Sementara, pelibatan seluruh kelompok kepentingan ini juga mencerminkan langkah inklusif dan keterbukaan Pemerintah untuk merangkul seluruh komponen masyarakat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Upaya ini juga untuk menegaskan kepada dunia internasional bahwa Indonesia siap untuk menjadi lokomotif pemulihan ekonomi global dengan semangat konsensus dan kebersamaan,” pungkas Airlangga.
Dalam konferensi pers ini juga dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kominfo Johnny G. Plate dan Gubernur BI Perry Warjiyo.
(Taufik Fajar)