JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan mempunyai utang yang sangat besar. Berdasarkan data Statista per Agustus 2021, utang AS mencapai USD28,4 triliun atau setara Rp404.500 triliun.
Posisi utang tersebut telah mencapai batas maksimal sehingga AS tidak bisa menambah utang tanpa kebijakan penangguhan.
Menurut laporan yang dirilis Moody's Analytics, mereka memperingatkan jika kegagalan pembayaran utang ini benar-benar terjadi, akan menjadi "pukulan bencana" bagi pemulihan ekonomi Amerika dari Covid-19. Bahkan disebut bisa memicu penurunan ekonomi yang akan menyaingi resesi hebat.
Dampak besar lainnya, jika gagal bayar utang ini terus menemui kebuntuan dan berlarut-larut, resesi berikutnya akan menghilangkan hampir 6 juta pekerjaan dan mengangkat tingkat pengangguran nasional menjadi hampir 9 persen.
"Kehancuran pasar akan memangkas sepertiga harga saham, menghapus sekitar USD15 triliun kekayaan rumah tangga. Skenario ekonomi ini adalah bencana besar," tulis Kepala Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi dilansir CNN, Jumat (24/9/2021).
Departemen Keuangan AS juga memperkirakan akan kehabisan uang tunai di bulan Oktober kecuali Kongres menaikkan plafon utang.