Indeks Dolar AS Lesu di Akhir Pekan

Antara, Jurnalis
Sabtu 02 Oktober 2021 06:49 WIB
Dolar AS melemah (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks dolar AS tergelincir untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar melemah mengikuti penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, karena investor membukukan keuntungan setelah kenaikan tajam baru-baru ini, meskipun pelemahan itu dipandang sebagai sementara.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun AS terakhir di 1,484%, turun hampir enam basis poin. Untuk minggu ini, indeks dolar mencatat persentase kenaikan terbesar sejak akhir Agustus, karena investor memperkirakan pengurangan pembelian aset Federal Reserve pada November dan kemungkinan kenaikan suku bunga akhir tahun depan.

Baca Juga: Indeks Dolar AS Tergelincir dari Level Tertinggi

Sentimen pasar yang berhati-hati karena kekhawatiran COVID-19, keragu-raguan dalam pertumbuhan China dan kemacetan Washington menjelang tenggat waktu yang menjulang untuk mengangkat batas pinjaman pemerintah AS telah memberikan dukungan terhadap dolar, yang dipandang sebagai aset safe-haven.

"Sikap yang lebih hawkish tampaknya menjadi faktor kunci yang mendorong dolar lebih tinggi pada akhir September," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar, di Bannockburn Global Forex.

Baca Juga: Isu Tapering Fed Bikin Dolar AS Perkasa

"Namun, lebih segera, kebijakan fiskal adalah fokusnya, meskipun investor tampaknya melihat dapat melewati itu, karena banyak yang merasa tidak terbayangkan bahwa AS akan gagal membayar utangnya," tambahnya.

Dalam perdagangan sore, indeks dolar turun 0,3% menjadi 94,046, telah naik 0,8% minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Agustus. Kumpulan data AS pada Jumat (1/10/2021) beragam, menambah pelemahan dolar menjelang akhir pekan.

Pengeluaran konsumen AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Agustus, membukukan kenaikan 0,8%, tetapi konsumsi lebih lemah dari yang diperkirakan pada Juli, turun 0,1% bukannya naik 0,3%. Inflasi tetap tinggi, tapi tidak banyak.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya