Dia menjelaskan, disparitas harga batu bara tidak selalu menguntungkan PLN, tapi juga pengusaha. Menurut Tumiran, saat harga batu bara di bawah US$70 per ton, BUMN tersebut tetap membelinya sesuai kebijakan DMO.
"Pas lagi untung bisa jual, bersyukur lah mereka. Tapi jangan lupa untuk tetap memasok ke dalam negeri," ujarnya.
Tumiran menambahkan, penetapan harga khusus batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik di dalam negeri, menjadi bukti bahwa pemerintah mementingkan keterjangkauan harga energi di Tanah Air. Dengan harga listrik yang terjangkau, geliat ekonomi akan lebih terakselerasi.
"Batu bara kan konsepnya jadi tulang punggung bantu harga kelistrikan kita," katanya.
(Feby Novalius)