China, konsumen batu bara terbesar di dunia sedang bergulat dengan krisis energi yang disebabkan oleh kurangnya pasokan serta naiknya harga bahan bakar.
Pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatan produksi 'si hitam' dan mengelola permintaan listrik di industri pembangkit, sedangkan produsen listrik lainnya tengah meningkatkan impor.
Pasokan dari Rusia dan Mongolia telah dibatasi oleh kapasitas pengiriman kereta api, sedangkan pengiriman dari Indonesia masih terhambat oleh cuaca.
Kenaikan harga di China belakangan terjadi setelah Beijing mengumumkan bakal mengenakan tarif listrik berbasis 'market-based price' alias mempertimbangkan situasi pasar untuk menetapkan harga kepada para pelanggan. Hal ini diklaim sebagai bentuk terobosan untuk memungkinkan industri mengunci harga listrik dengan pemasok.
(Dani Jumadil Akhir)