"Tentu biasanya kenaikan dari yield di Amerika Serikat akan mempengaruhi aliran modal asing ke negara-negara emerging market," ungkapnya.
Walaupun terdapat tekanan yang cukup tinggi dari global, Sri Mulyani berpendapat kinerja surat utang negara (SUN) Indonesia 10 tahun terutama dengan dominasi rupiah maupun valuta asing masih terjaga, yang didukung penurunan pasokan SBN di pasar perdana serta penerbitan SBN dalam skema Surat Keputusan Bersama (SKB) III di akhir tahun ini.
Dengan demikian, yield SUN Indonesia tenor 10 tahun mulai menurun pada Oktober 2021, begitu juga dengan imbal hasil SBN Indonesia tenor lima tahun yang masih rendah sejak awal 2021.
"Hal ini yang menggambarkan Indonesia cukup berdaya tahan dan reputasi kita secara global dari SUN maupun kredibilitas kebijakan makro, terutama fiskal mampu menciptakan posisi SBN yang sangat baik," kata Sri Mulyani.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)