Peter Gontha Ungkap Alasan 'Dipecat' sebagai Komisaris Garuda Indonesia

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Jum'at 29 Oktober 2021 17:23 WIB
Peter Gontha Ungkap Alasan Dipecat dari Komisaris Garuda (Foto: Garuda Indonesia)
Share :

JAKARTA - Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Peter F Gontha mengungkapkan alasan dirinya dipecat pemegang saham.

Peter Gontha diberhentikan dari jabatannya melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 13 Agustus 2021 lalu.

Alasan pemberhentian dirinya disebabkan karena tidak sejalan dengan manajemen dan pemegang saham.

"Tahukah Anda mengapa saya 'dipecat' dari Garuda? Karena tidak sejalan dengan pikiran para pemimpinnya, sekarang kita menuai hasilnya," tulis Peter melalui akun Instagram, Jumat (29/10/2021).

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Peter Gontha soal Iuran Pilot Garuda hingga Biaya Sewa Pesawat

Saat masih menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha blak-blakan perihal kerugian pemegang saham minoritas akibat kinerja maskapai penerbangan pelat merah yang kian merugi. Adapun jumlah kerugian mencapai Rp11,2 triliun.

Diketahui, saham minoritas tersebut milik pengusaha Chairul Tanjung. Di mana, saham yang dimilikinya sebesar 28 persen.

"Kasian Chairul Tanjung, orang yang jelas menaruh uang pribadinya, satu-satunya! Bukan orang yang ngatur uang rakyat," lanjutnya.

Dari platform sosial media yang sama, dia juga menuding adanya iuran yang dibayarkan Asosiasi Pilot Garuda (APG) kepada manajemen Garuda. Iuran dilakukan sejak puluhan tahun lalu.

Peter menyebut, setiap awak cockpit harus merogoh kocek senilai Rp200.000- Rp500.000 per bulan untuk diberikan kepada manajemen.

"Tahukah Anda logo ini (Logo APG)?, setiap awak cockpit Garuda harus membayar iuran mulai dari Rp 200.000 per bulan sampai Rp 500.000 per bulan. Sudah selama berpuluh tahun," tulis Peter.

Menurutnya, uang tersebut harus diaudit lembaga terkait. Pasalnya, bila ada 1.000-1.5000 awak cockpit, maka jumlah uang yang terkumpul cukup banyak.

"Hitung saja kalau Pilot Garuda ada 1.000-1.500 orang, berapa jumlahnya? Ke mana uangnya? Sebaiknya diaudit," kata dia.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya