2. Indikasi Korupsi
Sebab lain utang Garuda adalah adanya indikasi praktik korupsi di internal perusahaan. Sebab ini pun diakui Erick Thohir.
"Upaya restrukturisasi terus berjalan. Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai USD 7 miliar karena leasing cost termahal yang mencapai 26% dan juga korupsi, lagi dinegosiasikan dengan para lessor," ujar Erick, diikutip Jumat (5/11/2021).
3. Kesalahan Bisnis
Erick juga mengakui adanya kesalahan bisnis Garuda Indonesia. pemegang saham menilai manajemen tidak memaksimalkan ceruk pasar domestik yang potensial.
Padahal, penerbangan masih didominasi oleh penumpang domestik. Tercatat, 78 persen penumpang menggunakan pesawat untuk bepergian antar pulau dengan estimasi perputaran uang mencapai Rp1.400 triliun
Erick pun memiliki sejumlah rencana besar untuk menyelamatkan bisnis Garuda Indonesia. Selain restrukturisasi utang, Garuda akan difokuskan pada rute penerbangan domestik.
(Dani Jumadil Akhir)