Seiring kenaikan pendapatan tersebut, TPIA membukukan EBITDA hingga September 2021 sebesar USD314 juta. Realisasi itu tumbuh 379% dari USD66 juta selama periode yang sama 2020. Marjin EBITDA meningkat menjadi 16,7%, dibandingkan 5,2% pada kuartal III-2020.
"Peningkatan EBITDA itu seiring peningkatan spreads, permintaan yang kuat untuk petrokimia Asia, gangguan pasokan di pasar AS, kekurangan kontainer, dan eksekusi yang solid dari strategi ketahanan keuangan perseroan," sebutnya.
Hingga kuartal III-2021 perusahaan berhasil memperbaiki kinerja bottom line dengan mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar USD166 juta. Padahal, periode yang sama tahun lalu perusahaan dengan bidang usaha petrokimia itu membukukan rugi bersih sebesar USD19 juta.
Total aset TPIA meningkat 27,8% menjadi USD4,59 miliar per 30 September 2021, dari USD3,59 miliar pada 31 Desember 2020. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan proses rights issue yang menghasilkan kas dan setara kas yang lebih tinggi.
(Feby Novalius)