NEW YORK- Harga minyak naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).Tanda-tanda positif pertumbuhan ekonomi global pun mendukung prospek permintaan energi dan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan opsi untuk mengatasi harga tinggi.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 69 sen atau 0,8% menjadi USD83,43 per barel. Di mana sebelumnya Brent turun 2,0% minggu lalu.
Baca Juga: Harga Minyak Bervariasi, Brent Dibanderol USD84,3/Barel
Sementara, jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember bertambah 66 sen atau 0,8% menjadi USD81,93 per barel, setelah jatuh 3,0% minggu lalu. Kedua kontrak naik lebih dari satu dolar AS per barel di awal perdagangan.
Presiden AS Joe Biden menyambut baik pengesahan RUU infrastruktur senilai satu triliun dolar AS yang telah lama tertunda, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Minyak Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Harga BBM Naik?
"Permintaan global melebihi pasokan saat ini - rencana Build Back Better (Membangun Kembali Lebih Baik) dapat memperburuk situasi itu - dan hanya sedikit yang dapat dilakukan oleh Pemerintahan Biden untuk memenuhi permintaan itu," kata Analis Senior Price Futures Group di New York, Phil Flynn, dikutip dari Antara, Selasa (8/11/2021).
Dukungan harga lebih lanjut juga datang dari keputusan minggu lalu oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, untuk tidak mempercepat rencana kenaikan produksi mereka.
Biden telah meminta OPEC+ untuk memproduksi lebih banyak minyak mentah untuk mendinginkan pasar dan pada Sabtu (6/11/2021) mengatakan pemerintahannya memiliki "alat lain" untuk menghadapi harga minyak yang tinggi.