Oleh karena itu, dirinya mengaku akan mempercepat proses tender pembangunan kereta gantung tersebut. Sehingga kereta gantung diharapkan sudah beroperasi dalam waktu 18-24 bulan mendatang.
"Kereta gantung ini akan menambah atraksi di Danau Toba, selain itu sebagai bagian daripada transportasi yang ramah lingkungan karena menggunakan energi baru dan terbarukan," ungkap Sandiaga Uno
Sejalan dengan pengembangan DSP Danau Toba, terdapat sejumlah investor yang hendak berinvestasi. Di antaranya Ram Punjabi, seorang produser film yang akan mengambil latar belakang Danau Toba dalam setiap film yang besutannya.
Selanjutnya Tiger yang akan bekerjasama dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dalam dalam pembangunan eco tourism di Kaldera Danau Toba.
Berikutnya terdapat sejumlah investor asal China yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di Danau Toba. Selanjutnya Labersa Group yang akan membangun hotel dengan jumlah kamar lebih dari 300 unit.
"Jadi kita harapkan ini suatu investasi yang cukup signifikan. Kita bergerak, bukan hanya jumlah investasinya, tapi juga kualitasnya," ungkap Sandiaga Uno.
"Jadi Rp500 miliar yang mereka tanamkan ini tidak ada artinya kalau tidak memberikan kesempatan kepada masyarakat lokal, kepada keberlanjutan lingkungan," ujarnya.
"Jadi saya ingin mengajak kepada semua pihak bahwa investasi di sini berdampak langsung kepada masyarakat," tutupnya.
(Dani Jumadil Akhir)