Bos Garuda Buka-bukaan Tak Sanggup Bayar Biaya Sewa Pesawat

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Jum'at 12 November 2021 17:47 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra menjelaskan soal hasil negosiasi pihaknya dengan lesor atau perusahaan penyewa pesawat. Garuda berhasil memperoleh penurunan biaya lebih dari USD200 juta atau setara Rp2,8 triliun per tahunnya.

Kesepakatan itu disetujui kedua pihak sejak 2020. Tamun, manajemen Garuda Indonesia justru enggan membayar biaya sewa tersebut.

Baca Juga: Nasib Garuda Indonesia di Tangan Kreditur Asing

Irfan beralasan, income perusahaan tidak memungkinkan manajemen harus membayar kewajibannya. Perkara ini yang menyebabkan masalah utang maskapai penerbangan pelat merah itu menjadi berkepanjangan.

"Kita negosiasi tahun lalu dengan asumsi waktu itu pandemi ini akan cepat selesai, kita mendapatkan penurunan biaya sewa dari semua lessor sebesar in total lebih dari USD 200 juta per tahun. Cuman itu kita tidak bisa eksekusi karena apa? Karena jumlah trafik tidak nyampe ke kondisi sebelum pandemi," ungkap Irfan, Jumat (12/11/2021).

Baca Juga: Napas Garuda Indonesia Bisa Panjang tapi Ada Syaratnya

Dia mengakui, proses restrukturisasi utang Garuda bakal berkepanjangan. Pasalnya, pemegang saham dan manajemen harus menghadapi 800 kreditur perusahaan yang berbeda-beda cara penanganannya.

Kelangsungan bisnis Garuda Indonesia memang berada dalam genggaman kreditur hingga lessor asing. Dua per tiga pengaruhi kreditur global mampu menentukan nasib emiten kedepannya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya