JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan rencana penyuntikan anggaran untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Namun skema pendanaan baru bagi Garuda Indonesia belum diputuskan.
Erick menyebut, upaya proteksi atau perlindungan terhadap bisnis emiten dengan kode saham GIAA itu akan didiskusikan pihak terkait. Meski begitu, dia memastikan pendanaan baru bagi emiten pelat merah itu bukan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga: Proteksi Garuda Indonesia, Erick Thohir Jamin Tak Rugikan Negara
Ada dua opsi pendanaan yang disebutkan Erick, pertama pembiayaan berasal dari BUMN lain yang cash flow tercatat stabil. Kedua, kemungkinan dibukanya investor baru.
"Ini saya mau duduk, ini konteksnya apa, misalnya BUMN yang menyuntik dengan cash flow atau kembali mengundang lagi secara pasar, ini konteks yang sedang kita lakukan, yang pasti perbaikan Garuda harus dijalankan hari ini," ujar Erick, Selasa (15/11/2021).
Baca Juga: Erick Thohir Upayakan Pangkas Utang Garuda, Berikut Caranya
Erick sendiri enggan merinci lebih jauh dua opsi pendanaan tersebut. Namun, dari pernyataan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, pemegang saham meminta pendapat legislator apakah memungkinkan saham-saham Garuda diberikan kepada investor baru. Artinya, ada pengurangan saham negara (dilusi).