JAKARTA - Realisasi pendapatan negara sejak Januari-Oktober 2021 melonjak hingga 18,2% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) dari Rp1.277 triliun menjadi Rp1.510 triliun.
"Seiring pemulihan ekonomi, reopening, dan aktivitas masyarakat ekonomi mulai bergerak kembali, APBN mulai pulih yang terlihat dari sisi pendapatan negara kita pulih dari tahun lalu yang terkontraksi 15,3% (yoy) dan sekarang tumbuh dua digit," ujar Menteri Sri Mulyani, dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pendapatan Negara Rp1.354,8 Triliun per September 2021
Dengan demikian, hal tersebut menggambarkan bahwa keuangan negara mulai pulih seiring dengan perbaikan ekonomi domestik.
Sri Mulyani memerinci, realisasi pendapatan negara tersebut telah mencapai 86,6 persen dari target Rp1.743,6 triliun, yang meliputi penerimaan perpajakan Rp.1.159,4 triliun atau tumbuh 17% (yoy) dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp349,2 triliun atau meningkat 25,2% (yoy).
Baca Juga: DJKN: Optimalisasi Aset Negara Tingkatkan Pendapatan Negara
Dengan demikian, realisasi penerimaan perpajakan tersebut sudah mencapai 80,3% dari target APBN sebesar Rp1.444,5 triliun, sedangkan PNBP telah melewati target Rp298,2 triliun atau 117,1%.