JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat defisit APBN 2021 mencapai 4,65%. Defisit APBN hingga Desember 2021 sebesar Rp783,7 triliun.
Defisit APBN tahun ini berada di bawah 5%. Sri Mulyani mengatakan, hal ini didorong oleh penerimaan negara yang melampaui target dengan nilai Rp2.003,1 triliun dan belanja negara yang mencapai Rp2.786,8 triliun.
Baca Juga:Â Penerimaan Pajak 2021 Lebihi Target, Sri Mulyani: Ada Pandemi, Kita Tetap Kuat
"Ini defisit yang jauh lebih baik dari estimasi November, yang saya bilang 5,1%," ujar Menkeu di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Secara rinci, penerimaan negara terdiri atas penerimaan pajak Rp 1.277,5 triliun atau 103,9% dari target, kepabeanan dan cukai Rp 269 triliun atau 125,1% dari target dan PNBP Rp 452 triliun atau 153,8% dari target.
Baca Juga:Â 5 Fakta Capaian Penerimaan Negara 2021 hingga Pegawai Pajak Dikasih Bonus Rp117 Juta
Sementara untuk belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp 2.001,1 triliun atau 102,4% dari asumsi dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 785,7 triliun atau 98,8% dari asumsi.
"Defisit ini bukan hanya di bawah 5% tetapi dekat ke 4,5% dibandingkan dengan 6,14% pada tahun lalu," ujarnya.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(fbn)