Pada bulan April 2020, Dorsey memberikan USD1 miliar untuk membantu penanganan Covid-19 dan keperluan lainnya dari kenaikan sahamnya di Square.
Sedangkan Twitter di periode tahun 2020 memiliki banyak masalah. Seperti kritikus Twitter yang menyebut platform tersebut memungkinkan penyebaran informasi hoaks.
Belum lagi kontroversi keputusan Twitter yang mensuspend akun Donald Trump setelah kerusuhan di US Capitol.
Walaupun resmi mundur dari CEO, tercatat Dorsey masih memiliki saham Twitter senilai USD850 atau sekitar Rp12,1 triliun. Dan dia masih menjadi CEO Square serta tetap di dewan direksi Twitter hingga Mei 2022.
Perlu diketahui bahwa Jack Dorsey pernah dua kali putus kuliah. Sebelum mendirikan Twitter, dia juga merupakan tukang pijat bersertifikat dan pernah menjadi perancang busana.
(Dani Jumadil Akhir)