JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) meraih untung dari kenaikan harga komoditas batu bara. Emiten tambang milik Boy Thohir ini mencetak laba bersih di kuartal tiga 2021 mencapai USD420, juta atau sekitar Rp6,019 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS).
Baca Juga: Anak Usaha Adaro Energy Lepas 55% Saham Sarana Daya Mandiri
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menjelaskan, kenaikan laba ini didongkrak dari pendapatan perusahaan yang tumbuh 31,44%. Pendapatan perusahaan pada kuartal ketiga tahun ini mencapai USD2,56 atau sekitar Rp36,608 triliun. Kondisi ini kemudian mengeret laba naik mencapai 284,81%.
”Tahun ini kondisi pasar batu bara yang kondusif semakin meningkatkan profitabilitas perusahaan,"ujarnya.
Baca Juga: Adaro Energy Siapkan Rp4 Triliun untuk Buyback Saham
Garibaldi juga menjelaskan Perusahaan mencatat produksi batu bara pada periode ini hampir 40 juta ton. Sedangkan volume penjualan batubara sebesar 38,86 juta ton. Pengupasan lapisan penutup mencapai 173,03 Mbcm pada akhir September lalu, atau naik 8 persen year on year (yoy), dan nisbah kupas periode ini mencapai 4,36x. Cuaca yang kurang baik memperlambat aktivitas pengupasan penutup.