JAKARTA - PT Dharma Polimetal (DRMA), perusahaan manufaktur komponen otomotif milik Triputra Group akhirnya mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 Desember 2021 untuk melanjutkan proses penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).
Momentum tersebut sangatlah tepat mengingat industri otomotif Indonesia mulai menunjukkan arah pemulihan dan kebangkitan setelah lebih dari dua tahun mengalami stagnasi dan penurunan akibat pandemi yang berkepanjangan.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso, menyampaikan rasa bersyukur bisa memulai proses IPO di akhir 2021 ini dimana optimisme masyarakat mulai timbul dan berbagai insentif pemerintah untuk menggairahkan industri otomotif mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Apalagi ditambah tren ke arah manufaktur kendaraan listrik yang mulai menunjukkan peningkatan permintaan di 2022 mendatang.
Baca Juga: Tak Semua IPO Direstui BEI, Ini Alasannya
Asal tahu saja, berdasarkan data dari GAIKINDO, terjadi kenaikan penjualan ritel mobil secara signifikan selama sembilan bulan pertama 2021 sebesar 50% dibanding periode yang sama di tahun 2020, meskipun angka totalnya masih di bawah tinggat penjualan 2019 dan 2018.
Selain itu, untuk pasar ekspor pun turut meningkat sepanjang 2021 dimana kondisi semua itu tentunya menguntungkan bagi bisnis manufaktur komponen seperti DRMA.
Baca Juga: Adaro Minerals Incar Dana IPO Rp604,85 Miliar, Tawarkan Harga Rp100-Rp125/Saham
Irianto menambahkan, perseroan yang merupakan pemasok komponen tier-1 untuk berbagai kendaraan 2W dan 4W di Indonesia, sudah siap mengambil peluang kenaikan permintaan ini karena memang sudah puluhan tahun kami bergerak di industri komponen otomotif yang merupakan bagian dari ekosistem industri ini.
“Selain itu, ditunjang rencana IPO di akhir 2021 ini dimana salah satu rencana penggunaan dananya adalah untuk terus berekspansi dan meningkatkan kapasitas, maka kami semakin optimis akan bisa meningkatkan kinerja keuangan sejalan juga dengan naiknya permintaan yang sudah tercermin di beberapa bulan terakhir ini,” ungkapnya seperti dikutip, Harian Neraca, Selasa (14/12/2021).
Terkait dengan rencana IPO, harga penawaran yang ditawarkan adalah sebesar Rp500 per saham dengan target dana sekitar Rp 353 miliar.
DRMA akan memasuki masa penawaran umum perdana saham mulai tanggal 13 Desember 2021 sampai dengan 16 Desember 2021. Rencananya Saham Dharma akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Desember 2021.
(Taufik Fajar)